PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING DAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)


RINGKASAN

Pemanfaatan Daun Pisang Kering Dan Tepung Kulit Pisang Sebagai Campuran Media Tanam Pada Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), Retno Tri Wulandari, A31151446, Tahun 2018, 61 hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Kasutjianingati, M.Si (Pembimbing I).

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan tanaman yang tidak berklorofil sehingga kebutuhan karbohidratnya dapat terpenuhi dari luar, tidak seperti tanaman lainnya yang berklorofil dan mendapatkan makanan dari sinar matahari untuk proses fotosintesis. Jamur tiram termasuk dalam jenis jamur saprofit dan parasit dimana jamur ini dapat hidup pada sisa-sisa makhluk lain yang telah mati. Bahan baku dari media tanam jamur tiram antara lain yaitu serbuk gergaji, bekatul, dan kapur. Ketersediaan serbuk gergaji yang terbatas menjadi suatu kendala bagi petani jamur, maka perlu dicari bahan baku lain yaitu daun pisang kering. Petani jamur mengalami kendala untuk pemenuhan kebutuhan bekatul karena harga bekatul semakin meningkat dan mulai terbatas ketersediaannya, hal ini terjadi karena timbul persaingan antara petani jamur dan peternak, maka perlu dicari bahan baku lain yaitu tepung kulit pisang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan daun pisang kering dan tepung kulit pisang dengan komposisi tertentu yang optimal terhadap produksi jamur tiram. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan masyarakat maupun petani, serta dapat memberikan informasi tentang kandungan daun pisang kering dan tepung kulit pisang sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengatasi permasalahan dikalangan petani dengan cara memanfaatkan limbah pertanian tersebut.
Penelitian dilaksanakan di Kumbung Jamur, Politeknik Negeri Jember . Penelitian ini berlangsung sekitar 4 bulan yang dimulai tanggal 15 Januari 2018 hingga 24 Mei 2018. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial dengan 9 perlakuan. Perlakuan tersebut antara lain K1T1 ( 0% Daun Pisang Kering + 0% Tepung Kulit Pisang), K1T2 ( 0% Daun Pisang Kering + 25% Tepung Kulit Pisang), K1T3 ( 0% Daun Pisang Kering + 50% Tepung Kulit Pisang), K2T1 ( 25% Daun Pisang Kering +
0% Tepung Kulit Pisang), K2T2 ( 25% Daun Pisang Kering + 25% Tepung Kulit Pisang), K2T3 ( 25% Daun Pisang Kering + 50% Tepung Kulit Pisang), K3T1 ( 50% Daun Pisang Kering + 0% Tepung Kulit Pisang), K3T2 ( 50% Daun Pisang Kering + 25% Tepung Kulit Pisang), K3T3 ( 50% Daun Pisang Kering + 50% Tepung Kulit Pisang).
Pengamatan dilakukan terhadap parameter pertumbuhan miselium, awal muncul pin head, rata-rata diameter tudung per sampel (cm), rata-rata panjang tangkai per sampel (cm), rata-rata jumlah tudung jamur per sampel, rata-rata berat panen jamur tiram per sampel (gr), total berat panen jamur tiram per perlakuan (gr). Pengambilandatapertumbuhanmiselium dilakukanhinggamiseliumpenuh. Data dianalisis menggunakan Analysis OfVariance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test(DMRT) taraf 5% dan 1%.
Pada pertumbuhan miselium mulai umur 7 HSI sampai dengan 19 HSI tidak ada pengaruh interaksi pada perlakuan subtitusi daun pisang kering dan tepung kulit pisang. Beda nyata terdapat pada faktor tunggal daun pisang kering, perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan K1 (perlakuan tanpa daun pisang kering). Perlakuan interaksi berbeda sangat nyata pada pertumbuhan miselium umur 22 HSI sampai dengan 25 HSI, perlakuan terbaik yaitu K1T2 (0% daun pisang kering + 100% serbuk gergaji kayu + 25% tepung kulit pisang + 75% bekatul) dan K1T3 (0% daun pisang kering + 100% serbuk gergaji kayu + 50% tepung kulit pisang + 50% bekatul). Pertumbuhan awal muncul pinhead , rata-rata diameter tudung dan panjang tangkai tidak berbeda nyata.Beda nyata pada faktor tunggal terdapat pada pengaruh daun pisang kering terhadap jumlah tudung, perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan K3 (daun pisang kering 50%). Panen per baglog dan total berat panen per perlakuan berbeda tidak nyata.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa daun pisang kering dapat digunakan sebagai bahan tambahan media serbuk gergaji pada budidaya jamur tiram untuk mengatasi kelangkaan serbuk gergaji kayu, dan tepung kulit pisang untuk mengatasi kelangkaan bekatul.


LOADING LIST...

LOADING LIST...

Detail Information

Bagian Informasi
Pernyataan Tanggungjawab Retno Tri Wulandari
Pengarang Retno Tri Wulandari - Personal Name (Pengarang)
Edisi Publish
No. Panggil
Subyek
Klasifikasi
Judul Seri
GMD
Bahasa English
Penerbit PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
Tahun Terbit 2018
Tempat Terbit
Deskripsi Fisik 20cm
Info Detil Spesifik

  Tags :

Citation

Retno Tri Wulandari. (2018).PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING DAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

Retno Tri Wulandari.PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING DAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA,2018.

Retno Tri Wulandari.PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING DAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA,2018.

Retno Tri Wulandari.PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING DAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM PADA PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA,2018.

 



Media Sosial / Kanal

Facebook E-Library POLIJE Official
Youtube E-Library POLIJE Official
Instagram E-Library POLIJE Official

Address

UPT.Perpustakaan Politeknik Negeri Jember
JL. Mastrip PO BOX 164
E: perpustakaan@polije.ac.id