Detail Cantuman

RINGKASAN
Pengaruh Kemasan Daun Pisang Terhadap Tempe Kedelai Substitusi Koro Kratok (Phaseolus lunatus L.), Astrivo Silviana Putri, NIM B32150165, Tahun 2018, 38 halaman, Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Bambang Poerwanto, MP (Sekretaris), M. Ardiansyah, S.Si., M.Si (Ketua Penguji), M. Fathoni K, S.TP., MP (Anggota Penguji)
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang sangat terkenal di Indonesia. Tempe yang biasanya dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah tempe yang menggunakan bahan baku kedelai. Tempe merupakan salah satu sumber protein nabati yang sering dikonsumsi. Proses fermentasi kedelai dapat menjadikan tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Namun konsumsi tempe semakin meningkat maka dilakukan penambahan dengan bahan lain seperti koro-koroan. Koro memiliki kandungan gizi yaitu kandungan karbohidrat dan protein yang cukup tinggi serta kandungan lemak yang rendah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018, dengan analisa kadar air, kadar protein dan uji organoleptik (hedonik). Tempat pelaksanaan dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Pangan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial (RAL) dengan hasil pengaruh substitusi koro kratok berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan kadar air, kandungan protein, hedonik warna, hedonik aroma, hedonik tekstur dan hedonik kelebatan miselium terhadap kualitas tempe kedelai kemasan daun pisang.
Tempe koro kratok kemasan daun pisang memiliki kandungan kadar air (63,33%) lebih besar daripada tempe kedelai kemasan daun pisang yang memiliki kandungan kadar air sebesar 27,02%. Sedangkan kadar protein tempe kedelai kemasan daun pisang (17,94%) lebih rendah daripada tempe kedelai substitusi koro kratok kemasan daun pisang sebesar 21,29%.