PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2
RINGKASAN
PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2, Alexandro David Christian, NIM A43141607, Tahun 2018, 93 hlm, Budidaya Tanaman Perkebunan,
Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Kasianus Nong (Pembimbing
Lapang), Ir.Ujang Setyoko, MP (Pembimbing Akademik).
Kelapa sawit ( Elaeis guinensis Jacq) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati penting yang menjadi peringkat pertama dalam hal produktifitas minyaknya yang sangat tinggi dibanding tanaman penghasil minyak lainya. Sampai saat ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit yang dikarenakan memiliki potensi yang besar bagi perkembangan industri di Indonesia PT. Kerry Sawit Indonesia Estate 2 salah satunya. Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan budidaya Kelapa Sawit dengan baik, dapat mengetahui dan memahami teknik dan manajemen budidaya di Kebun PT. Kerry Sawit Indonesia Estate 2. Pelaksanaan PKL dilakukan dengan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan panen, pemeliharaan dan khususnya pemupukan bagi penulis. Tujuan pemupukan adalah memenuhi kebutuhan hara tanaman secara lengkap untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif yang optimal atau lebih tepatnya pemupukan sebagai salah satu bagian dari perawatan tanaman merupakan kegiatan pendukung bagi produksi atau panen. Pemupukan pada tanaman kelapa sawit di PT. Kerry Sawit Indonesia estate 2 dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari agronomis atau EMU dengan dasar pembuatan rekomendasi pemupukan melalui hasil analisis sampel daun yang dilakukan 1 kali dalam setahun dan sampel tanah dilakukan 1 kali dalam 5 tahun. Tanpa adanya pemupukan maka akan terjadi kekurangan unsur hara pada tanaman sehingga dapat menyebabkan kondisi tanaman yang menjadi tidak sehat, pertumbuhan terhambat, mudah terserang penyakit dan berdampak pada jumlah produksi TBS secara maksimum dan ekonomis. Aplikasi pupuk di PT.KSY 2 dilakukan dengan cara manual karena biayanya yang relatif murah dan tenaga yang dibutuhkan masih tersedia banyak. Untuk Pemupukan dengan alat mekanis tidak dilakukan karena kendala utamanya adalah mobilitasnya yang terbatas pada area yang rata saja. Alat mesin ini pernah digunakan namun kendala mobilitas dan area lahan yang tidak sesuai dengan mesin ini, malah menambah biaya dan waktu yang lebih lama. Hasil kegiatan praktek kerja lapang di PT. Kerry Sawit Indonesia Estate 2, penulis memperoleh pengalaman sebagai tenaga panen, tenaga pemeliharaan dan memperoleh wawasan permasalahan dan pemecahan masalah dalam mengelola kegiatan panen, pemeliharaan dan pemupukan khususnya. Penulis juga terlibat dan bersosialisasi dengan pekerja dan pengelola kebun, hingga dapat mempelajari dan memahami etika dan budaya di perusahaan kelapa sawit PT. Kerry Sawit Indonesia Estate 2.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Alexandro David Christian |
Pengarang |
Alexandro David Christian - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
|
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN |
Tahun Terbit |
2018 |
Tempat Terbit |
|
Deskripsi Fisik |
20cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Alexandro David Christian. (2018).
PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
Alexandro David Christian.
PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.
Alexandro David Christian.
PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.
Alexandro David Christian.
PEMUPUKAN PADA TM KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. KERRY SAWIT INDONESIA ESTATE 2(Publish).:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2018.