Detail Cantuman

RINGKASAN
Evaluasi Penerapan Hiegene Sanitasi Area Hot Kitchen di PT. Aerofood ACS Surabaya – Jawa Timur, Novia Pangestika Putri, NIM B32150721, Tahun 2018, 56 halaman, Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember. Dosen Pembimbing: Dr.Titik Budiati.STp. MT.MSc

Penerapan Higiene Sanitasi dalam industrial inflight catering perlu dilakukan. Karena apabila tidak di lakukan akan menyebabkan food borne disease di dalam maskapai.
PT. Aerofood ACS Surabaya merupakan sebuah pabrik pengolahan makanan yang bergerak di bidang jasa catering penerbangan dan industri. Pada perusahaan ini telah menerapkan Higiene Sanitasi pada proses produksi dengan sangat baik, salah satu contohnya syarat yang harus diterapkan yaitu tentang Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/V/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga golongan C yang melingkupi bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, ketenagaan serta pengujian makanan dan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 715 Tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga, terdapat 6 (Enam) prinsip higiene dan sanitasi makanan yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan matang dan penyajian makanan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan keterampilan serta wawasan mahasiswa mengenai industri di bidang pengolahan produk pangan. Sementara tujuan khusus yaitu untuk mengetahui, memahami dan dapat mengidentifikasi terjadinya kontaminan pada proses produksi pengolahan makanan di PT. Aerofood ACS Surabaya – Jawa Timur. Sedangkan metode yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah dengan wawancara, observasi, komunikasi dua arah, praktek lapang, studi literatur serta pengumpulan data-data.
Hasil dari observasi Praktek Kerja Lapang menunjukkan bahwa penerapan Higiene Sanitasi di PT. Aerofood ACS Surabaya secara keseluruhan telah memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/V/2011 , namun masih terdapat beberapa penyimpangan sanitasi lingkungan dan karyawan seperti sudut dinding pada area hot kitchen masih membentuk sudut siku-siku sehingga sulit untuk dibersihkan, jumlah jamban, peturasan dan kamar mandi tidak sesuai dengan jumlah karyawan dari departemen produksi dan perilaku higiene sanitasi karyawan masih kurang baik karna ada beberapa karyawan yang tidak melakukan SOP produksi dengan baik.