Detail Cantuman

RINGKASAN
Usahatani Bawang Merah Varietas Tuk Tuk (Allium ascalonicum L.) Asal TSS (True Shallot Seed) Pada Beberapa Tingkat Kerapatan Benih Dengan Jarak Baris 5 cm Ahmad Ariyanto Basuki, NIM A31151021, Tahun 2018, Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Edi Siswadi, MP (Dosen Pembimbing )
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi baik untuk sektor pertanian. Produk pertanian salah satunya adalah Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Usaha untuk meningkatkan produksi perlu dilakukan agar ketersediaan bawang merah di Indonesia tetap stabil. Produksi yang berfluktuasi berdampak pada ketersediaan Bawang Merah sebagai kebutuhan konsumsi. Produksi bawang merah perlu ditingkatkan menggunakan teknik budidaya yang baik dan benar agar tanaman dapat berproduksi secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kerapatan benih pada pembibitan bawang merah (Allium ascalonicum L.) asal biji TSS varietas tuk tuk terhadap hasil dan pertumbuhan bawang merah, serta analisis kelayakan usaha taninya. Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai April 2018 dengan luasan lahan 60 m2. Tempat pelaksanaan di lahan Desa Antirogo kec. Sumbersari Kab. Jember dengan ketingian tempat ± 89 m di atas permukaan laut, dengan jumlah 24 plot perlakuan yang terdiri dari 6 ulangan dan 4 perlakuan kerapatan benih, Setiap perlakuan diambil 10 sampel dan dianalisis serta di uji menngunkan uji F, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan analisis usaha tani. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman sampel pada umur 7 hst, 14 hst, 21 hst dan 28 hst, jumlah daun pertanaman, jumlah umbi pertanaman, diameter umbi pertanaman, bobot umbi segar per sampel, bobot umbi kering per sampel, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering per petak dan susut bobot umbi.
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji F terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dapat diketahui bahwa perlakuan pada beberapa tingkat kerapatan benih 2 gr, 3 gr, 4 gr dan 5 gr/m2 dengan jarak 5 baris berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi pertanaman, diameter umbi, bobot umbi segar per sampel, bobot umbi kering per sampel, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering per petak dan susut bobot umbi.
Usaha tani budidaya bawang merah asal TSS menunjukkan bahwa pada semua perlakuan layak secara ekonomi untuk dibudidayakan hal ini karena diperoleh nilai R/C ratio > 1.