Detail Cantuman

Formulation Of Instant Baby Powdered With Substitution With Sweet Potato
Yellow Flour And Surimi Flour As An Alternative Complementary Feeding
Naimatur Rizqi 1) Rindiani 2) Ayu Febriyatna 2)
ABSTRACT
The period of growth of infants and children is a crucial time because at this time there is a growth and rapid growth and are vulnerable to malnutrition. During the 0-6 months of breastfeeding is enough, however after the baby is 6 months old, infants require additional nutrients to support the growth in the form of breastfeeding. The purpose of research is to make an instant baby powder formulations are high in
protein and vitamin A, which is substituted with yellow sweet potato flour and flour surimi as an alternative complementary feeding in infants aged 6-12 months. The experimental design used in this study was completely randomized design. It can be concluded that the value of the chemical test protein and vitamin A have significant differences. Kamba density value of the physical test has no significant difference,
Akantetapi to physically test the water solubility have significant differences. In the organoleptic test of instant baby powder does not have a significant difference to the hedonic test (color, taste, aroma, texture). Akantetapi, for the hedonic quality test colors and flavors have significant differences. The best treatment in the manufacture of instant baby powder yellow sweet potato flour and flour surimi is treatment P3
(13% yellow sweet potato flour and 87% flour surimi), the nutritional composition of 433.75 kcal energy; 23.91 g protein; 11:47 fat grams; 58.72 grams carbohydrate; ash content of 2.1 g; water content of 3.80 g; Vitamin A 305 mcg. Giving breastfeeding baby powder instant yellow sweet potato flour and flour a day surimi based% RDA of protein recommended for babies (18 g / day) of 50 g of powdered instant baby for
two meals.
Keywords: breastfeeding, Flour Sweet Potato yellow, Flour Surimi
1)Students at the Polytechnic of Jember, Department of Health, Department of D-IV Clinical Nutrition
2) Lecturer at the Polytechnic of Jember, Department of Health, Department of D-IV Nutrition Clinic



Formulasi Bubuk Bayi Instan Dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Dan
Tepung Surimi Sebagai Alternatif Makanan Pendamping ASI
Naimatur Rizqi 1), Rindiani 2) Ayu Febriyatna 2)
ABSTRAK
Masa pertumbuhan bayi dan anak-anak merupakan masa yang sangat penting karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Selama usia 0-6 bulan pemberian ASI saja sudah cukup, akan tetapi setelah bayi berusia 6 bulan, bayi memerlukan tambahan nutrisi yang dapat menunjang pertumbuhannya berupa MP-ASI. Tujuan penelitian adalah
membuat formulasi bubuk bayi instan tinggi protein dan vitamin A yang disubtitusi dengan tepung ubi jalar kuning dan tepung surimi sebagai alternatif makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai uji kimia protein dan vitamin A memiliki perbedaan yang
signifikan. Nilai uji fisik densitas kamba tidak memiliki perbedaan yang signifikan, akan tetapi untuk uji fisik kelarutan dalam air memiliki perbedaan yang signifikan. Pada uji organoleptik bubuk bayi instan tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap uji hedonik (warna, rasa, aroma, tekstur). dan, untuk uji mutu hedonik (warna dan rasa) memiliki perbedaan yang signifikan. Perlakuan terbaik pada
pembuatan bubuk bayi instan tepung ubi jalar kuning dan tepung surimi adalah perlakuan P3 (13% tepung ubi jalar kuning dan 87% tepung surimi), dengan komposisi gizi energi 433.75 kkal; protein 23,91 gr; lemak 11.47 gr; karbohidrat 58.72 gr; kadar abu 2.1 gr; kadar air 3.80 gr; vitamin A 305 μg. Pemberian MP-ASI bubuk bayi instan tepung ubi jalar kuning dan tepung surimi dalam sehari berdasarkan % AKG protein yang dianjurkan untuk bayi (18 gr/hari) sebanyak 50 gr bubuk bayi instan untuk dua kali makan.
Kata KuncI : MP-ASI, Tepung Surimi, Tepung Ubi jalar kuning,
1) Mahasiswa di Politeknik Negeri Jember, Jurusan Kesehatan, Program Studi D-IV Gizi Klinik
2)Dosen Pembimbing di Politeknik Negeri Jember, Jurusan Kesehatan, Program Studi D-IV Gizi
Klinik