Detail Cantuman

Analisis Usaha Pengemasan Keripik Ikan Kakap Merah Di Desa Wringin Anom Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo
Uyun Erma Malika, S.TP, MP
Ravika Ananda Sari
Program Studi Manajemen Agribisnis
Jurusan Manajemen Agribisnis
ABSTRAK
Ikan kakap merah merupakan salah satu komoditas perikanan, ikan kakap merah ini banyak didapatkan di daerah Situbondo. Situbondo memiliki hasil tangkapan ikan kakap merah yang cukup banyak, untuk itu memberikan peluang bagi masyarakat sekitar untuk menjadikan ikan kakap merah sebagai salah satu olahan keripik yaitu keripik ikan kakap merah. Keripik ikan kakap merah merupakan salah satu makanan ringan, yaitu dapat dikonsumsi secara langsung pada saat bersantai dan dapat juga dijadikan sebagai teman bersantap bersama nasi. Keripik ikan kakap merah hanya dikemas dengan plastik bening saja tanpa ada inovasi atau desain yang menarik pada kemasannya. Dengan hal itu perlu adanya kombinasi antara produk dan pengemasannya. Pada pembuatan produk dan inovasi kemasan dibuat lebih menarik agar memberikan nilai tambah pada produk keripik ikan kakap merah tersebut. Keripik ikan kakap merah ini dikemas dengan plastik bening lalu dimasukkan kedalam kemasan kardus. Dalam pelaksanaan tugas akhir ini menggunakan 3 metode analisis usaha, yaitu BEP (Break Event Point), R/C ratio (Revenue Cost ratio) dan ROI (Return On Invesment). Usaha pengemasan keripik ikan kakap merah memperoleh nilai perhitungan yaitu BEP (unit) sebesar 22 bungkus, BEP (harga) sebesar Rp 8.735 per bungkus, ROI sebesar 22,74 % dan R/C ratio sebesar 1,37. Proses pemasaran yang dilakukan yaitu secara langsung kepada konsumen dan secara konsinyasi kepada pengecer.
Kata Kunci: Keripik, kakap Merah, BEP, R/C ratio, ROI