Detail Cantuman

Efektivitas Konsentrasi BAP (Benzil Amino Purin) dan Lama Penyinaran Terhadap Pertumbuhan Tunas Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara In Vitro
Dibimbing oleh Ir. Djenal, MP. dan Rudi Wardana, S.Pd, M.Si
Afif Fardiyanti
Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan
Jurusan Produksi Pertanian
ABSTRAK
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu sumber makanan dari umbi-umbian. Namun, rata-rata ketersediaan bibit kentang semakin rendah karena rentan terserang hama dan penyakit, sehingga dibutuhkan alternatif untuk menghasilkan bibit yang seragam dan bebas penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi BAP dan lama penyinaran yang tepat untuk pertumbuhan tunas kentang sehingga menghasilkan tanaman dengan jumlah tunas yang banyak, ruas batang pendek, diameter besar serta dapat beradaptasi ketika di aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember pada bulan September sampai bulan Desember 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP dengan 4 taraf yaitu 1; 1,5; 2; dan 2,5 ppm, serta faktor kedua adalah lama penyinaran dengan pengaturan waktu 12; 16; dan 20 jam. Data dianalisa menggunakan Analysis of Variance kemudian di uji lanjut menggunakan DMRT 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 2,5 ppm BAP merupakan konsentrasi terbaik pada parameter tinggi tunas, dan jumlah tunas. Lama penyinaran 20 jam menjadi perlakuan terbaik karena diameter batang tanaman menjadi lebih besar dan ruas menjadi lebih pendek.
Kata kunci: BAP, Lama Penyinaran, Pertumbuhan, Tunas Kentang


Effectivity of BAP (Benzil Amino Purine) Concentration and Photoperiode on In Vitro Growth of Potato Shoot-Bud (Solanum tuberosum L.)
Supervised by Ir. Djenal, MP. and Rudi Wardana, S.Pd, M.Si
Afif Fardiyanti
Crop Production Technology
Departement of Agricultural Production
ABSTRACT
Potatoes (Solanum tuberosum L.) is one of food sources from tubers. But, availability of potato seeds is lower because it is susceptible to pests and diseases, so an alternative is needed to produce disease free seeds. The aim of this research to know concentration of BAP and photoperiode in order to produce potato buds with many number of shoots, short internodes, large stem diameter, and can adapt when acclimatized. This research was conducted at Tissue Culture Laboratory, State Polytechnic of Jember from September to Desember 2018. This study uses a Randomize Complete Design (RCD) with 2 factors, 12 treatment combinations and 3 replications. First factor was BAP consists of four levels (1; 1,5; 2; and 2,5 ppm). Second factor was photoperiode with time setting (12; 16; and 20 hours). Data were analyzed by using Analysis of Variance, and further tested using DMRT 5% and 1%. The result showed that 2,5 ppm concentration of BAP give the best concentration for shoot lenght and number of shoots. Using 20 hours photoperiode stem diameter become larger and shorter internode.
Keywords : BAP, Photoperiode, Growth, Potato Buds