Detail Cantuman

RINGKASAN

Usahatani Umbi Mini Bawang Merah Varietas Tuk-Tuk Asal TSS (True Shallot Seed) pada Beberapa Tingkat Kerapatan Benih dengan Jarak Baris 15 Cm, M. Asroru Maula, NIM A31151937, Tahun 2018, 66 hlm., Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Edi Siswadi, MP (Pembimbing).

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayur unggulan nasional yang telah lama diusahakan petani secara intensif. Permintaan bawang merah setiap tahun cenderung meningkat, akan tetapi produksi nasional mengalami penurunan terutama pada saat musim hujan, oleh karena itu impor dilakukan untuk memenuhi permintaan bawang merah nasional. Peningkatan produksi dan produktivitas bawang merah nasional dihadapkan pada masalah kelangkaan ketersediaan benih bermutu,berdaya hasil rendah, dan mahal. Bawang merah umumnya dibudidayakan menggunakan umbi bibit dengan biaya cukup mahal karena 40% dari biaya produksi digunakan untuk penyediaan bibit. Alternatif lain untuk membudidayakan bawang merah adalah menggunakan biji botani (TSS) sebagai benih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kerapatan benih bawang merah varietas Tuk tuk asal TSS pada jarak baris 15cm terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini serta kelayakan usahatani. Penelitian ini dilaksanakan di lahan jalan Danau Tondano Jember dengan ketinggian tempat ± 89 meter di atas permukaan laut pada pada tanggal 5 januari 2018 sampai dengan tanggal 30 Maret 2018 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 4 taraf perlakuan yaitu K1 (2g/m²), K2 (3g/m²), K3 (4g/m²), dan K4 (5g/m²) dan diulang sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati adalah Tinggi tanaman (cm), Jumlah umbi per tanaman (buah), Diameter Umbi (cm), Bobot umbi basah per sampel (g), Bobot umbi kering per sampel (g), Bobot umbi basah per petak (g), dan Bobot umbi kering per petak (g). Data yang diperoleh setiap parameter dianalisis dengan menggunakan uji F taraf 5% dan 1%. Apabila antar perlakuan terjadi perbedaan yang signifikan (berbeda nyata) maka akan dilakukan uji lanjut BNT taraf 5%. Kelayakan usahatani diketahui dengan cara mengumpulkan data penerimaan dan pengeluaran kemudian dianalisis dengan perhitungan R/C ratio dan B/C ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kerapatan benih bawang merah asal TSS berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman parameter tinggi tanaman umur 28 HSS (hari setelah semai) yaitu 4,04 bernotasi bintang satu (*) yang artinya berbeda nyata. Kerapatan benih juga berpengaruh nyata pada hasil umbi yaitu parameter umbi basah per petak dan umbi kering per petak dengan hasil 3,96 dan 3,44. Hasil analisa kelayakan usahatani umbi mini bawang merah asal TSS (True Shallot Seed) pada beberapa tingkat kerapatan benih dengan jarak baris 15cm menunjukkan bahwa perlakuan K1, K2, K3, dan K4 layak diusahakan. Nilai R/C ratio semua perlakuan >1 yaitu K1 sebesar 1,11, K2 sebesar 1,16, K3 sebesar 1,21, dan K4 sebesar 1,2.