Detail Cantuman

RINGKASAN
Mia Fatmawati, Jurusan Manajemen Agribisnis Politeknik Negeri Jember, 04 Juni 2018. Manajemen Usaha Tani Jeruk Keprok Batu 55 Di Kebun Percobaan Tlekung Balitjestro Batu – Malang. Komisi Pembimbing, Dosen Pembimbing : Ir. Cholyubi Yusuf, MM , Pembimbing lapang : Lizia Zamzami, SP.M.Agribis.

Manajemen usahatani ini wajib petani ketahui untuk mengetahui apakah usaha budidayanya ini menguntungkan atau merugikan, dengan adanya manajemen usahatani ini berharap petani bisa mengatur keuangan dalam memproduksi buah jeruk yang baik, dan juga mendapatkan hasil produksi buah jeruk yang banyak. Menjalankan usahatani ini tidak hanya mengetahui tentang pengeluaran biaya perawatan hingga panen, tetapi petani bisa mengetahui berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perawatan jeruk hingga panennya, dan juga untuk mengetahui biaya tenaga kerja yang dikelurkan selama proses produksi buah jeruk, sehingga petani mudah dalam mengetahui keuntungan yang mereka dapatkan selama proses produksi buah jeruk tersebut. Manajemen usahatani ini bertujuan untuk mempermudah petani megolah usahanya dalam bidang produsi buah jeruk.
Hasil dari usaha tani jeruk keprok batu 55 dikatakan menguntungkan, karena penerimaan yang didapatkan sebanyak Rp 156.250 lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dalam per tahunnya yaitu sebesar Rp 100.827.500 dengan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 55.422.500.
Faktor Produksi dari Jeruk Keprok Batu 55 ada input dan output. Input yaitu Luas Lahan, modal, tenaga kerja, teknologi yang digunakan dalam usaha tani. Sedangkan output yang dihasilkannya yaitu jeruk keprok batu 55 dalam 10.000 m² yaitu 15.625 kg dengan setiap pohonnya menghasilkan 25 kg.