Detail Cantuman

RINGKASAN

Penanganan Pasca Panen Benih Padi di PT Sang Hyang Seri (Persero). Miwamin Rofi Nurwita, A42140156, Tahun 2018, 90hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Djenal, MP (Pembimbing).

Padi merupakan sumber pangan utama, khususnya bagi masyarakat Indonesia.Produksi padi nasional pada tahun 2014 mencapai 70.846.465 ton dan pada tahun 2015 mencapai 75.397.841 ton. Peningkatan ini diiringi juga dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk sampai 1,31 %. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan produksi padi. Peningkatan produksi padi ini dipengaruhi oleh kualitas benih. Hal ini dikarenakan benih merupakan salah satu sarana pembawa teknologi yang mempunyai kemampuan genetik untuk meningkatkan produksi dari tanaman.
Kualitas benih sangat mempengaruhi hasil produksi tanaman, sehingga seluruh kegiatan produksi benih harus dilakukan secara hati-hati. Kegiatan produksi benih terdiri dari kegiatan on farm (kegiatan produksi benih di lapang) dan kegiatan off farm (kegiatan pengolahan atau penanganan pasca panen benih). Kegiatan on farm mempengaruhi kualitas calon benih yang akan diolah pada kegiatan off farm. Sehingga sejak kegiatan on farm dilakukan, kualitas benih harus diperhatikan.
Kualitas benih tidak bisa ditingkatkan tetapi bisa dipertahankan, oleh karena itu kegiatan pengolahan atau penanganan pasca panen benih merupakan kegiatan yang penting. Jika benih tidak segera ditangani dalam pengolahan atau penanganan pasca panen hal ini akan berdampak pada menurunnya kualitas benih khususnya viabilitas benih. Sehingga kegiatan pengolahan atau penanganan pasca panen benih yang terdiri dari pengeringan, pembersihan dan sortasi, penyimpanan dll harus segera dilakukan serta sesuai dengan ketentuan dari UPT PSB.