Detail Cantuman

RINGKASAN
PENGARUH UMUR PEMANGKASAN TANAMAN OROK-OROK TERHADAP BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK DI KEBUNPERCOBAAN BALITTAS ASEMBAGUS,Muhammad Saiful Islam, NIM D31150675, 2018, 34 hlm, ManajemenAgribisnis, ManajemenAgribisnis, PoliteknikNegeriJember, Retno Sari Mahanani, S.P.,M.P., (Pembimbing Internal) dan Suhadi S.P (Pembimbing Eksternal).

Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Asembagus merupakan kebun percobaan yang bergerak pada bidang tanaman pemanis dan serat. Kebun percobaan ini berada pada lahan percobaan dari tanah pemerintahan Dinas Pertanian Jawa Timur. Tahun 1959 Balittas masih menjadi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat hingga tahun 2010. Tahun 2010 berganti menjadi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat hingga sekarang.

Pemangkasan batang tanaman merupakan suatu kontrol yang sangat penting pada usaha budidaya tanaman orok-orok karena merupakan faktor pendukung dalam penyedia suplai Nitrogen (N) dalam tanaman. Pemangkasan dilakukan untuk mendapatkan perbandingan hasil panen tanaman orok-orok dan untuk mengetahui waktu produktif dalam melakukan pemangkasan.

Tanaman orok-orok dianjurkan dipanen pada umur 30 hari karena kandungan Nitrogen (N) serta kandungan bahan organik dalam tanaman masih tergolong tinggi serta bobot tanaman yang cukup tinggi, sebagai bahan baku yang cukup melimpah untuk dijadikan pupuk organik. Pengaplikasian tanaman orok-orok bisa dijadikan sebagai pupuk hijau, pupuk kompos atau campuran untuk pupuk organik lainnya. Dengan adanya hal tersebut diharapkan mampu membantu mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani dan membantu mensuplai kadar Nitrogen (N) dalam tanah agar mampu memperbaiki kualitas fisika, kimia dan biologi tanah sehingga tanah menjadi lebih subur.