PENGENDALIAN MUTU BIJI KAKAO PADA PTPN X KEBUN KERTOSARI KABUPATEN JEMBER
RINGKASAN
Pengendalian Mutu Biji Kakao Pada PTPN X Kebun Kertosari Kabupaten Jember, Bella Sasmitha, NIM D41140703, Tahun 2018, 58 halaman, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. R.Abdoel Djamali, M.Si (Pembimbing Utama)
PTPN X Kebun Kertosari Kabupaten Jember merupakan perusahaan agribisnis yang mengolah beberapa komoditas perkebunan, salah satunya adalah kakao yang diolah menjadi biji kakao kering. Jenis kakao yang terdapat pada PTPN X Kebun Kertosari Kabupaten Jember yaitu kakao bulk/ kakao lindak.
Untuk mendapatkan mutu biji kakao yang memenuhi standar, seragam dan konsisten, setiap tahapan pengolahan harus diawasi secara regular dan berkelanjutan agar pada saat terjadi penyimpangan, suatu tindakan koreksi yang tepat sasaran dapat segera dilakukan. Biji kakao yang memiliki mutu baik, hanya dapat dihasilkan dari cara pengolahan yang benar disertai dengan kontrol dan pengawasan mutu atau pengendalian mutu secara berkelanjutan
Dalam proses pengolahan kakao, aspek yang perlu di perhatikan yaitu bahan baku (kakao). Selain memperhatikan bahan baku, hal lain yang harus di tunjang yaitu dengan melakukan pengendalian mutu pada proses pengolahannya, agar biji kakao yang di hasilkan memiliki mutu yang baik. Terdapat 8 proses pengolahan kakao yang terdiri dari panen, sortasi buah, pengupasan buah, fermentasi, pencucian, penjemuran, sortasi, penggudangan.
Permasalahan pada proses pengolahan biji kakao yang terjadi pada PTPN X Kebun Kertosari Kabupaten Jember, sehingga mempengaruhi mutu biji kakao yang dihasilkan, yaitu pemanenan, sortasi biji, dan ruang penggudangan.. Permasalahan pemanenan disebabkan oleh banyaknya SDM yang masih melakukan panen pada buah kakao yang masih mentah dan buah kakao yang sudah busuk, hal ini berpengaruh terhadap mutu biji kakao yang dihasilkan, permasalahan lain yang terjadi yaitu pada proses sortasi, mesin sortasi yang digunakan masih belum bisa secara optimal memisahkan biji kakao dan kulit, jadi harus dilakukan sortasi ulang. serta permasalahan yang terjadi pada ruang penggudangan, yaitu tidak dilengkapi dengan sirkulasi udara yang cukup, kurangnya penerangan, serta ukuran gudang yang terlalu sempit.
Oleh karena itu sebaik-baiknya pengendalian mutu diterapkan dan dilakukan serta sebaik-baiknya mesin yang digunakan, pasti akan ada kesalahan yang dapat terjadi dan dapat berpengaruh terhadap mutu biji kakao yang dihasilkan. Sehingga manajemen perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi mutu dari biji kakao , pada saat proses pengolahan, dengan melakukan analisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu biji kakao dengan menggunakan diagram sebab akibat (Ishikawa).
(Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri Politeknik Negeri Jember)
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Bella Sasmitha |
Pengarang |
Bella Sasmitha - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
MANAJEMEN AGROINDUSTRI
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
|
Tahun Terbit |
2018 |
Tempat Terbit |
|
Deskripsi Fisik |
20cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Bella Sasmitha. (2018).
PENGENDALIAN MUTU BIJI KAKAO PADA PTPN X KEBUN KERTOSARI KABUPATEN JEMBER(Publish).:
Bella Sasmitha.
PENGENDALIAN MUTU BIJI KAKAO PADA PTPN X KEBUN KERTOSARI KABUPATEN JEMBER(Publish).:,2018.Text
Bella Sasmitha.
PENGENDALIAN MUTU BIJI KAKAO PADA PTPN X KEBUN KERTOSARI KABUPATEN JEMBER(Publish).:,2018.Text
Bella Sasmitha.
PENGENDALIAN MUTU BIJI KAKAO PADA PTPN X KEBUN KERTOSARI KABUPATEN JEMBER(Publish).:,2018.Text