Detail Cantuman

RINGKASAN
Manajemen Proses Produksi pada Pengalengan Ikan Tuna di PT. Bali Maya
Permai Food Canning Industry Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, oleh Elin
Fidayani, NIM D41140594, Tahun 2018, 66 halaman, Jurusan Manajemen
Agribisnis, Program Studi Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember,
Dosen Pembimbing Dr. Ir. R. Abdoel Djamali, M.Si.
Pengalengan ikan tuna merupakan kegiatan mengawetkan daging ikan tuna
yang dilakukan dengan cara memasukkan daging ikan ke dalam kaleng dan
menerapkan sistem penghampaan udara di dalam kaleng, kemudian dilakukan
sterilisasi untuk melumpuhkan bakteri yang ada di dalam kaleng sehingga diperoleh
produk yang tahan lama. Proses pengalengan ikan tuna memiliki tahapan yang
kompleks dan harus dilalui sampai produk ikan tuna dalam kaleng siap untuk
didistribusikan. Untuk mencapai keteraturan, efektifitas dan efisiensi dari kegiatan
proses produksi ikan tuna dalam kaleng, maka diperlukan penerapan fungsi – fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating) dan pengendalian (controlling).
PT. Bali Maya Permai merupakan perusahaan pengalengan ikan yang
mampu memproduksi ikan tuna dalam kaleng sebanyak 15 – 18 ton per hari.
Melalui kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa dapat memperoleh
kesempatan untuk belajar dan memahami tentang sistem manajemen yang
diterapkan di PT. Bali Maya Permai dalam menjalankan kegiatan proses
pengalengan ikan tuna. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara
teori yang diperoleh di perkuliahan dengan realita yang ada di lapangan.
Berdasarkan pada kegiatan PKL yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa
penerapan fungsi manajemen pada kegiatan pengalengan ikan tuna di PT. Bali
Maya Permai adalah sebagai acuan dan pengendali kegiatan proses produksi.
Sebelum proses produksi dilakukan, maka diperlukan suatu rencana produksi
yang harus disesuaikan dengan jumlah kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Setelah rencana disusun, maka pelaksana dari rencana tersebut dapat digambarkan
pada struktur organisasi proses produksi ikan tuna dalam kaleng yang memuat
tentang pembagian kerja dengan garis kewenangan yang berbeda. Untuk
vi
mengusahakan agar semua sumber daya organisasi mampu melakukan kegiatan ke
arah pencapaian tujuan, maka diperlukan fungsi pengarahan yang dilakukan oleh
atasan terhadap bawahannya sesuai dengan garis kewenangan jabatan yang dimiliki.
Sedangkan untuk memastikan apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang dibuat, maka diperlukan suatu pengendalian dari kegiatan proses
produksi yang dilakukan dengan cara membandingkan rencana produksi dengan
realisasi yang ada di lapangan.