Detail Cantuman

RINGKASAN

Sistem Upah Tenaga Kerja Borongan Divisi Plant Bagian Seed Packing di PT Benih Citra Asia Jember, Sofi Mia Murwati, NIM D41140495, Tahun 2018, 74hlm., Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri Jurusan Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Naning Retnowati, S.TP, MP (Pembimbing).


Praktek Lerja Lapang (PKL) merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan di Politeknik Negeri Jember termasuk Program Studi Manajemen Agroindustri. Praktek Lerja Lapang (PKL) bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember bertujuan agar mahasiswa mendapatkan gambaran dan pengalaman mengenai dunia kerja yang nyata dan dapat menjadi bekal saat terjun di lapangan kerja setelah selesai menempuh pendidikan di jenjang diploma-IV Manajemen Agroindustri. Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan kewajiban bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang mana untuk mahasiswa program diploma-IV harus ditempuh selama 512 jam atau setara dengan ± 3 (tiga) bulan.
PT Benih Citra Asia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi benih unggul tanaman holtikultura dan dikenal dengan merk dagang “Bintang Asia”. Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang, PT Benih Citra Asia harus dapat meningkatkan kualitas supaya dapat bersaing, salah satunya yaitu kualitas dari tenaga kerja. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh hasil kerja tenaga kerja, begitu juga pada tenaga kerja bagian Seed packing dimana pada bagian ini PT Benih Citra Asia menerapkan sistem upah borongan pada tenaga kerjanya. Dengan sistem upah borongan ini diharapkan tenaga kerja pada bagian seed packing mampu membangkitkan semangat kerja tiap harinya karena jumlah nominal yang diterima setiap harinya sesuai dengan banyaknya benih yang dikemas sehingga semakin banyak jumlah benih yang dikemas maka semakin banyak pula nominal upah yang diterima dan akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Penulisan Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan sistem upah borongan yang diterapkan oleh manajemen PT Benih Citra Asia pada tenaga kerja borongan divisi plant bagian seed packing. Yang kedua adalah menjelaskan bagaimana produktivitas tenaga kerja bagian seed packing dalam melakukan pengemasan benih dilihat berdasarkan tiga tolak ukur, yaitu produktivitas upah, produktivitas unit, dan produktivitas waktu pengemasan.
Hasil pengamatan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) menunjukkan bahwa dengan sistem upah borongan, perusahaan tidak mengalami kerugian secara langsung apabila produktivitas tenaga kerja borongan meningkat atau menurun, hanya saja perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar akan benih merk “Bintang Asia” yang semakin besar terutama pesanan yang harus disegerakan ketika tenaga kerja borongan pada bagian ini tidak produktif lagi. Berdasarkan hasil pengamatan sistem upah dan produktivitas setiap tenaga kerja pada 1(satu) kali periode penggajian (17 April – 30 April), maka diperoleh hasil bahwa kelompok 1 mampu mengumpulkan upah sebesar Rp 8.477 (dibulatkan Rp 8.400) atau sebanyak 164 kemasan per 1 satu jam kerja per tenaga kerja dengan rata-rata 22 detik waktu pengerjaan untuk setiap kemasan. Sedangkan kelompok 2 mampu menghasilkan upah sebesar Rp 9.698 (dibulatkan Rp 9.600) atau sebanyak 176 kemasan per 1 jam kerja per tenaga kerja dengan rata-rata 20 detik waktu pengerjaan untuk setiap kemasan. Angka produktivitas ini tidak bersifat mutlak, dapat berubah sesuai dengan perintah packing dari Manajer Plant, harga upah dari setiap jenis kemasan, ukuran benih yang dikemas, serta kemampuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki masing-masing tenaga kerja dalam bekerja.