Detail Cantuman

RINGKASAN

Faktor Keberhasilan Proses Detaseling Pada Produksi Benih Jagung Hibrida (Zea mays) di PT. Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia. Tyo Fahrizal Bahri, Nim A41140323, Tahun 2018, 50Hlm,Produksi Pertanian,Politeknik Negeri Jember, Ir. Wahyu Winarno,MM. (Dosen Pembimbing) dan Ita Wijiyanti, SP. (Pembimbing PKL).


Jagung merupakan tanaman yang mempunyai kandungan protein dan karbohidrat yang baik untuk di konsumsi. Seiring peertumbuhan penduduk yang terus meningkat, mengakibatkan permintaan jagung juga semakin meningkat juga. Dari permasalahan tersebut maka perlu adanya ketersedian benih-benih jagung yang berkualiatas untuk mencukupinya. Salah satu cara PT.AHSTI dalam menjamin kualitas benih jagung hibrida yaitu dengan adanya departemen quality control yang bertugas mengawasi seluruh proses yang dilakukan sesuai standart ISO 9001 : 2008.Berkaitan dengan itu, merupakan hal tepat untuk menempuh kegiatan PKL di PT.AHSTI. Karena program studi TPB mempelajari bidang semua kegiatan produksi benih, mulai dari perakitan varietas baru, proses produksi benih, pengolahan benih, proses budidaya, panen dan pasca panen hingga pemasaran,
Hasil yang didapatkan dari kegiatanPKL yang telah dilaksanakan di PT.AHSTI pada Departemen Quality Control yang bertugas dalam mengawasi seluruh kegiatan produksi, hal penting yang perlu dipahami dalam melakukan proses detaseling adalah proses detaseling harus sudah selesai dan proses detseling harus selesai pada lima hari sebelum silking juagung tanaman betina muncul, tujuannya agar tidak terjadi selfpolinations dan meminimalisir benih reject, sehingga benih yang dihasilkan benar-benar murni dan berkualiatas tinggi.
Berdasarkan kegiatan PKL yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses Detaseling harus dilakukan sebelum silking pada jagung betina muncul. Dilaksanakan secara bertahap selama tanaman dalam fase umur berbunga sesuai standart perusahaan guna memperoleh tingkat kemurnian benih yang tinggi dan benih yang dihasilkan berkualitas.