STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI
RESISTENCY STATUS OF Leptocorisa acuta ON FIPRONIL INSECTICIDES AND ITS SUSCEPTIBILITY ON Beauveria bassiana ON RICE
Miftah Farid As’ad
Departement of Agricultural Production, State Polytechnic of Jember
Jalan Mastrip PO.Box 164 Jember 68121
ABSTRACT
Leptocorisa acuta is a major pest in the crops, especially in rice. Farmers use synthetic insecticides intensively now that can spur resistance. Early resistance detection needs to be done so that the status of pest resistance can be known earlier that is useful in preparing a strategy of resistant pest control. This research was conducted in Antirogo Village, Jember use synthetic insecticides and Lombok Kulon Village, Bondowoso use Beauveria bassiana. The objective of this research was to study the resistance status of the Leptocorisa acuta to the synthetic insecticides, the sensitivity to B. bassiana, the growth population and the intensity of attack. The population and the attack intensity data were shown in box-plot form. Resistance ratio was analyzed by probit regression. To distinguish the population and intensity of attack on both area was testing using the Mann-Whitney. The relationship between population and intensity of attack was determine using Spearman correlation. The result of research shown that Leptocorisa acuta in the Antirogo, has been resistant to Fipronil insecticide with the Resistance Ratio was 9.33 and sensitivity to B. bassiana with ratio of resistance Ratio was 0.28. The attack intensity of Leptocorisa acuta on the 9 and 10 weeks after planting in the Antirogo were 9.38 ± 15.53 % and 5.83 ± 11.06 %. The attack intensity of Leptocorisa acuta on the 9 and 10 weeks after planting in the Lombok Kulon were 2.36 ± 5.85 % and 1.50 ± 5.37 %. The population of Leptocorisa acutain on the 9 and 10 weeks after planting in the Antirogo were 0,57 ± 0,94 and 0,37 ± 0,66. The population of Leptocorisa acutain on the 9 and 10 weeks after planting in the Lombok Kulon were 0,39 ± 0,53 and 0,20 ± 0,40 .
Keywords: Beauveria bassiana, Leptocorisa acuta, resistance, rice, synthetic insecticides.
STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI
Miftah Farid As’ad
Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember
*Corresponding author: m_syarief@polije.ac.id
ABSTRAK
Walang sangit merupakan hama utama tanaman padi. Penanggulangan hama ini sering dilakukan dengan Penggunaan insektisida sintetik secara intensif yang berpotensi memacu resistensi, sehingga deteksi resistensi secara dini perlu dilakukan agar status resistensi hama dapat diketahui lebih awal yang bermanfaat dalam menyusun strategi pengendalian hama resisten. Penelitian ini dilakukan di Desa Antirogo, Jember yang menggunakan insektisida sintetik berbahan aktif Fipronil dan di Desa Lombok Kulon, Bondowoso yang menggunakan musuh alami Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari status resistensi walang sangit terhadap Fipronil, kepekaannya terhadap B. bassiana, perkembangan populasi dan intensitas serangan. Data populasi dan intensitas serangan ditampilkan dalam bentuk boxplot. Nisbah resistensi dianalisis dengan Regresi probit. Perbedaan populasi dan intensitas
serangan kedua lokasi menggunakan uji Mann-Whitney. Hubungan antara populasi dan intensitas serangan menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian adalah walang sangit Antirogo telah resisten terhadap insektisida berbahan aktif Fipronil. dengan Nisbah Resistensi 9,33. Walang sangit Antirogo peka terhadap B. bassiana dengan Nisbah Resistensi 0,28. Intensitas serangan walang sangit Antirogo pada 9 MST dan 10 MST adalah 9,38 ± 15,53 % dan 5,83 ± 11,06%. Intensitas serangan walang sangit Lombok Kulon pada 9 MST dan 10 MST adalah 2,36 ± 5,85% dan 1,50 ± 5,37%. Populasi walang sangit Antirogo pada 9 dan 10 MST adalah 0,57 ± 0,94 dan 0,37 ± 0,66. Populasi walang sangit Lombok Kulon pada 9 dan 10 MST adalah 0,39 ± 0,53 dan 0,20 ± 0,40.
Kata kunci: Beauveria bassiana, insektisida sintetik, Leptocorisa acuta, resistensi, padi
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Miftah Farid As’ad |
Pengarang |
Miftah Farid As’ad - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
|
Tahun Terbit |
2018 |
Tempat Terbit |
|
Deskripsi Fisik |
20 Cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Miftah Farid As’ad. (2018).
STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI(Publish).:
Miftah Farid As’ad.
STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI(Publish).:,2018.Text
Miftah Farid As’ad.
STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI(Publish).:,2018.Text
Miftah Farid As’ad.
STATUS RESISTENSI WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta F.) TERHADAP INSEKTISIDA FIPRONIL DAN KEPEKAANNYA TERHADAP Beauveria bassiana PADA TANAMAN PADI(Publish).:,2018.Text