Detail Cantuman

RINGKASAN
Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Dengan Pemberian Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobakter) Di Kelompok Tani Gawe Rejo Desa Junrejo Kota Batu. M Asroru Maula. A31151937. Produksi Tanaman Hortikultura / Produksi Pertanian.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu implementasi kegiatan untuk menambah kemampuan hardskill maupun softskill mahasiswa. PKL ini dilaksanakan di daerah dataran tinggi yang mudah ditanami tanaman hortikultura seperti buah dan sayur yaitu daerah Junrejo kota Batu. Komoditi yang diusahakan antara lain : tomat, buncis, cabai merah, bunga kol, sawi, apel, jeruk, stroberi, dan masih banyak tanaman lainya. PKL di Kelompok Tani Gawe Rejo lebih membahas tentang budidaya cabai merah dengan perlakuan PGPR.
Kebutuhan cabai merah di Indonesia sebesar 720.00 – 840.000 ton/ha, sedangkan produksi nasional dengan luas panen 126.790 ha sebanyak 1.061.428 ton/ha. Produksi tanaman cabai merah sudah dapat mencukupi kebutuhan tahunan, namun fluktasi produksi sepanjang tahun menyebabkan terjadinya lonjakan harga yang berimbas pada inflasi. Produktivitas cabai merah terus meningkat. Padahal areal panen berkurang dari 128.734 ha pada tahun 2014 menjadi 120.847 ha di tahun 2015. Hasil tersebut masih rendah apabila dibandingkan dengan potensinya yang dapat mencapai lebih dari 20 ton/ha. Oleh karena itu perlu diadakan upaya peningkatan produksi cabai dengan memperhatikan dan mengusahakan teknik budidaya yang benar agar mendapat hasil optimum dan mutu yang baik. Kegiatan PKL di Kelompok Tanoi Gawe Rejo dilaksanakan selama 1,5 bulan dengan tahapan pekerjaan mulai awal budidaya yaitu pengolahan lahan sampai masa panen dan juga perhitungan analisa usahatani.
Pada PKL di Kelompok Tani Gawe Rejo pembuatan PGPR menggunakan campuran air dengan cairan kedelai untuk menambah protein pada larutan PGPR sehingga mempercepat pertumbuhan mikroorganisme pada tanah. PGPR adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman, hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman pada lapisan tanah tipis antara 1 hingga 2 mm di sekitar zona perakaran. Hasil produksi cabai merah dalam satu kali musim tanam dalam luasan 8000 m² adalah 6000 kg. Keuntungan (Laba) yang diperoleh dari hasil tersebut sebesar Rp 48.131.500 dengan total biaya produksi Rp 23.868.500 dan total penerimaan Rp. Rp 72.000.000. Harga jual cabai merah yaitu Rp. Rp 12.000 /kg. Dari data tersebut diperoleh nilai BEP harga sebesar Rp. 3.978,08/kg, nilai B/C Ratio sebesar 2,01 serta nilai R/C Ratio sebesar 3,01. Artinya dari nilai B/C Ratio, hasil budidaya cabai merah menunjukkan setiap Rp. 1 yang dikeluarkan dapat memperoleh keuntungan Rp 2,01, sementara dari nilai R/C Ratio lebih besar daripada 1 maka budidaya cabai merah ini layak untuk dijalankan.