Detail Cantuman

RINGKASAN

Pengeringan Teh Hitam Sistem CTC Di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kertowono, Lumajang, Jawa Timur, Devi Intan Lestari, NIM B31151086, Tahun 2017, 64 Halaman, Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Siti Djamila, M,Si (Pembimbing Utama)

Kegiatan Praktek Kerja Lapang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman di lingkungan industri. Mempelajari proses pengolahan teh menggunakan metode CTC, proses pengeringan teh dan mempelajari alat-alat yang digunakan dalam proses pengeringan teh.
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan selama 2 bulan mulai 05 Februari – 05 Maret di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kertowono, Lumajang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah observasi, wawancara, penerapan kerja dengan mengikuti seluruh aktivitas yang ada di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kertowono, Lumajang.
Proses pengeringan teh hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kertowono, Lumajang meliputi sebagai berikut antara lain proses pengecekan mesin, penghidupan beberapa komponen mesin sebelum proses pengeringan, proses pengeringan dan mematikan mesin setelah proses pengeringan berakhir.
Proses pengeringan teh menggunakan mesin Vibro Fluid Bed Dryer (VFBD). Adapun bagian-bagian mesin Vibro Fluid Bed Dryer antara lain motor vibro, Thermometer inlet outlet, Ball Breaker, Cyclone, Dustractor, Cold air blower, Heater dan Main Fan. Kapasitas mesin pengering Vibro Fluid Bed Dryer sekitar 280-300 kg bubuk teh/jam dan kapasitas tungku pemanas sekitar 4 -4,5 m3 kayu/ton teh kering. Proses pengeringan teh berlangsung pada saat setelah proses oksidasi enzimatis dengan kadar air sekitar 68 - 70 % masuk ke mesin Vibro Fluid Bed Dryer dengan suhu inlet 110 - 130°C, dengan ketebalan bubuk 40 - 45oC, proses pengeringan teh berlangsung selama 18 - 20 menit lalu keluar dan suhu outlet 80 - 90°C.