Detail Cantuman

RINGKASAN

Efektivitas 2,4-D dan Air Kelapa Muda Terhadap Regenerasi Tunas Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara In Vitro. Mega Ayu Rahmawati, NIM A42131052, Tahun 2017, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Djenal, MP (Pembimbing I) dan Rudi Wardana, S.Pd, M.Si (Pembimbing II).

Kentang merupakan komoditas yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan di Indonesia karena dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif. Namun produksi kentang dalam negeri masih memiliki beberapa kendala antara lain kurangnya benih bermutu serta adanya penyakit dan virus menyebabkan produksi kentang menurun. Untuk itu, diperlukan bibit kentang yang bebas virus dan penyakit serta berkualitas yang dapat diperoleh melalui teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT 2,4-D dan air kelapa muda terhadap regenerasi tunas pada kultur kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 – April 2017 di Laboratorium Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 9 taraf dan 3 kali pengulangan, faktor “D” 3 taraf yaitu konsentrasi 2,4-D 1,0 ppm, 0,2 ppm, dan 0,3 ppm. Faktor “M” 3 taraf yaitu konsentrasi air kelapa muda 100 ml/L, 200 ml/L, dan 300 ml/L. Data dianalisis menggunakan rumus uji F (ANOVA) dan dilanjutkan dengan perhitungan Duncant Range Multiple Test (DMRT) dengan taraf eror 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ZPT 2,4-D (D) dan air kelapa muda (M) memberikan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter kedinian tunas (hari), kedinian akar (hari), jumlah tunas, dan tinggi tunas (cm). Namun, pengaruh auksin yang tinggi berasal dari auksin endogen dan eksogen 2,4-D serta IAA dalam air kelapa muda memberikan respon terhadap parameter jumlah akar dan panjang akar berbeda nyata (*) pada taraf 5%.