PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BAGIAN NAZIEN DAN NAMITTEN TEMBAKAU BAWAH NAUNGAN (TBN) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X KEBUN AJONG GAYASAN KABUPATEN JEMBER
RINGKASAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BAGIAN NAZIEN DAN NAMITTEN TEMBAKAU BAWAH NAUNGAN (TBN) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X KEBUN AJONG GAYASAN KABUPATEN JEMBER, Septine Brillyantina, Nim D41141075, Tahun 2018, 52 hlm., Jurusan Manajemen Agribisnis Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember, dibawah bimbingan Endro Sugiartono, SE, MM.
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan Akademik yang wajib dilaksanakan setiap Mahasiswa Politeknik Negeri Jember, khususnya Program Studi Manajemen Agroindustri pada semester VIII. Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan prasyarat mutlak kelulusan yang wajib diikuti oleh mahasiswa Politeknik Negeri jember, khususnya Program Studi Manajemen Agroindustri. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan untuk menjembatani mahasiswa dalam menekuni keterampilan dalam dunia kerja maupun berwirausaha. Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara X Kebun Ajong Gayasan Kabupaten Jember.
Praktek Kerja Lapang ini bertujuan untuk : 1) Mempelajari dan dapat menjelaskan kegiatan yang dilakukan di PTPN X Kebun Ajong Gayasan mulai dari pembuatan bedengan hingga proses pengolahan tembakau. 2) Dapat menjelaskan proses pengolahan khususnya pada bagian nazien dan namitten di PTPN X Kebun Ajong Gayasan
PTPN X Kebon Ajong Gayasan merupakan salah satu perusahaan perkebunan milik Negara atau salah satu unit agroindustri yang bergerak di bidang pengolahan tembakau yang terletak di Kabupaten Jember. Salah satu jenis tembakau yang dibudidayakan oleh Kebun Ajong Gayasan adalah Tembakau Bawah Naungan (TBN). Proses pengolahan tembakau TBN pada PT Perkebunan Nusantara X Kebun Ajong Gayasan Kabupaten Jember sangat penting untuk melakukan penyortiran tembakau guna menghasilkan tembakau dengan kualitas terbaik. Penyortiran dalam proses pengolahan pada PT Perkebunan Nusantara X Kebun Ajong Gayasan dilakukan secara manual oleh pekerja. Salah satu proses sortasi adalah nazien dan namitten. Proses nazien dilakukan untuk mengelompokkan untingan tembakau sesuai mutu, ukuran, dan warna. Selanjutnya diproses namitten yakni pengecekan terakhir daun tembakau hasil tahap nazien. Proses nazien dan namitten dilakukan secara manual yang membutuhkan ketelitian dalam mengerjakannya.
Tahap nazien merupakan penyeragaman hasil untingan tembakau dari tahap III dan tahap IV sesuai dengan kualitas, ukuran, dan ukuran warna tembakau.Para pekerja telah diberikan fasilitas yang sesuai keinginan dan harapan pekerja. Pekerja menggunakan fasilitas tersebut dengan sebaik mungkin karena posisi duduk mereka sangat nyaman dan hal ini mengakibatkan meningkatnya produktivitas.
Tahap Namitten merupakan tahap pemeriksaan kembali hasil dari nazien dan menjadikannya satu untingan daun tembakau berdasarkan kualitas, ukuran, dan warna tembakau. Para pekerja telah diberikan fasilitas sesuai dengan teori dalam buku Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja tentang kesesuaian meja kerja dalam posisi berdiri.
Detail Information
Bagian | Informasi |
---|---|
Pernyataan Tanggungjawab | Septine Brillyantina |
Pengarang | Septine Brillyantina - Personal Name (Pengarang) |
Edisi | Publish |
No. Panggil | |
Subyek | MANAJEMEN AGROINDUSTRI |
Klasifikasi | |
Judul Seri | |
GMD | Text |
Bahasa | English |
Penerbit | PROGRAM STUDTY MANAJEMEN AGROINDUSTRI |
Tahun Terbit | 2018 |
Tempat Terbit | JURUSAN MENEJEMEN AGRIBISNIS |
Deskripsi Fisik | 20cm |
Info Detil Spesifik |