Detail Cantuman

Hubungan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pasien Schizophrenia Tipe Paranoid Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang

Bunga Jeannica Yovinduarte Program Studi Gizi Klinik Jurusan Kesehatan

ABSTRAK
Ketidakmampuan seseorang menghadapi sumber stress dapat mengakibatkan terjadinya gangguan mental emosional yang sering sekali berujung pada terjadinya gangguan jiwa salah satunya schizophrenia. Penderita schizophrenia mengalami gangguan mental, emosional, dan depresi yang tinggi sehingga pola makan mereka tidak teratur. Untuk itu selain perawatan medis pasien schizohrenia juga membutuhkan penatalaksanaan gizi yang baik untuk memelihara status gizi. Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang memiliki kasus pasien schizophrenia tertinggi sebanyak 475 pasien di bulan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi energi, protein, dan karbohidrat dengan status gizi pasien schizophrenia tipe paranoid di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang dengan pengambilan data menggunakan metode comstock. Penelitian ini melibatkan 57 responden pasien schizophrenia yang diberikan diet TKTP. Analisis statistik peneitian menggunakan uji korelasi somers’d dalam SPSS.16. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dengan status gizi yaitu nilai p = 0,019, untuk hubungan tingkat konsumsi protein dengan status gizi nilai p = 0,008, dan untuk hubungan tingkat konsumsi karbohidrat dengan status gizi ditunjukkan nilai p = 0,010

Kata Kunci : Schizophrenia, Tingkat Konsumsi, Status Gizi