Detail Cantuman

Efek Konsumsi Sari Nanas Kombinasi Labu Siam Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Primer

Umi Afifah 1) Arinda Lironika Suryana 2) Nita Maria Rosiana 2) Program Studi Gizi Klinik Jurusan Kesehatan
ABSTRAK
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Sari nanas kombinasi labu siam adalah makanan kalium tinggi yang memiliki efek terhadap penurunan tekanan darah tinggi. Untuk mengetahui efek sari nanas kombinasi labu siam karena penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan PretestPosttest Control Group Design pada Single Blind. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan 42 responden penderita hipertensi dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan dengan 300 ml sari nanas dan labu siam yang berasal dari 350 gram nanas dan 200 gram labu siam yang mengandung 79,5 mg kalium dengan pemberian 3 kali sehari dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol tanpa mengkonsumsi sari nanas kombinasi labu siam. Analisis statistik yang digunakan di sini adalah paired t-test, independent sample t-test, wilcoxone, man-whitney dan anacova. Terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan yaitu 15,71 ± 10,28 mmHg dan 28,10 ± 10,30 mmHg pada kelompok perlakuan dengan sari nanas kombinasi labu siam, dan penurunan 5,24 ± 8,13 mmHg dan 12,86 ± 10,56 mmHg pada kelompok kontrol. Ada efek konsumsi sari nanas kombinasi labu siam terhadap penurunan tekanan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dikontrol asupan lemak dan natrium dengan p value = 0,003 (p <0,05) dan p value = 0,001 (p <0 , 05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sari nanas kombinasi labu siam berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pasien dengan hipertensi primer.


Kata Kunci: Hipertensi, Sari Nanas Kombinasi Labu Siam, Tekanan Darah.

1) Mahasiswa di Politeknik Negeri Jember, Jurusan kesehatan, Program Studi D-IV Gizi Klinik. 2) Politeknik Negeri Jember, Jurusan Kesehatan, Program Studi D-IV Gizi Klinik