RINGKASAN
Pengembangan Produk Bir Pletok Celup, Riski Budi Utomo, Nim B32141578, Tahun 2017, 65 halaman, Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember. Dosen Pembimbing: Ir. Agus Santoso, M.Si
Bir pletok merupakan minuman rempah khas betawi yang terbuat dari beberapa rempah seperti secang, jahe, serai, dan lainnya dan proses pembuatannya merebus semua bahan dan sebelum disajikan terlebih dahulu dilakukan proses pengocokan untuk memberi efek busa. Proses perebusan semua bahan terlebih dahulu menjadikan proses penyajian yang kurang praktis serta bahan-bahan yang beragam, maka dari itu dilakukan proses pengemasan semua bahan dalam satu kantong celup dan perlu dilakukan penetapan formulasi yang seragam serta diperlukan proses pembuatan bir pletok celup yang praktis. Adanya gagasan tersebut sehingga terdapat peluang untuk dijadikan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui formulasi yang optimal pada rempah dalam pembuatan bir pletok celup, mengetahui cara produksi yang praktis pada pembuatan bir pletok celup, mengetahui daya terima konsumen pada bir pletok celup, mengetahui stabilitas berat dan mutu bir pletok celup, dan mengetahui analisa biaya dalam pembuatan bir pletok celup. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Pengolahan Pangan Politeknik Negeri Jember, Laboraturium Analisis Pangan Politeknik Negeri Jember, Angkringan Jogja, dan alun-alun jember pada bulan Februari sampai Juli 2017. Metode yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan meliputi formulasi produk, validasi formulasi, perbaikan formulasi (I), uji coba produk, perbaikan formulasi (II), uji coba pemakaian, uji coba penggunaan perbedaan ukuran bahan, uji stabilitas berat dan mutu produk, uji metode pencampuran bahanbahan, dan uji coba produksi. Adapun analisa data yang digunakan berupa ANOVA pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dan Uji T Berpasangan (paired sample t test).
ix
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi yang optimum pada pembuatan bir pletok celup yaitu secang 0,7 gram, lada hitam 0,7 gram, pala 0,7 gram, cengkeh 0,4 gram, kayu manis 0,7 gram, kapulaga 0,5 gram, jahe 0,7 gram, dan serai 0,3 gram, penggunaan bahan kasar (secang) dan bahan halus (lada hitam, pala, cengkeh, kayu manis, kapulaga, jahe, dan serai) dilakukan pencampuran secara manual dan terpisah, daya terima konsumen terhadap bir pletok celup berada pada kriteria agak suka, bir pletok celup mengalami kenaikan berat selama penyimpanan dan bir pletok celup memiliki mutu paling baik dengan penyimpanan menggunakan jenis kemasan alumunium foil, dan produksi bir pletok selama satu bulan dapat memiliki laju keuntungan 39,54%, B/C ratio 1,395, titik impas volume produksi pada kemasan ke-37, dan titik impas biaya produksi Rp. 479.202,81.