Detail Cantuman

RINGKASAN

Teknik Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Di UD. Mitra Jamur Jember. Rina Ismaya, NIM A31140540, tahun 2017, 52 hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir Kasutjianingati, M. Si, (Pembimbing Utama), Andiansyah Setiawan Saputra S.P, (Pembimbing Lapang)

Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah kegiatan mahasiswa untuk belajar bekerja praktis pada perusahaan/industri/instansi dan atau/ unit bisnis strategis lainnya yang diharapkan dapat menjadi sarana penerapan keterampilan dan keahlian mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 15 Mei sampai dengan 15 Juli 2017 di UD. Mitra Jamur Kabupaten Jember Jawa Timur dengan menggunakan metode pelaksanaan : observasi, pelaksanaan dan wawancara pada UD. Mitra Jamur. Tujuan dari PKL adalah mahasiswa Mampu mengetahui dan memahami teknik budidaya jamur tiram serta mengetahui analisa kelayakan usaha tani jamur tiram di UD. Mitra Jamur UD. Mitra Jamur merupakan sebuah perusahaan jamur tiram serta pusat pelatihan pertanian untuk para pemula dan budidaya jamur tiram Usaha yang dikelola oleh H.M. Arief Ismail Sugiarto ini bergerak dibidang produksi baglog (media tanam jamur bibit), bibit jamur F2, dan budidaya jamur tiram jenis florida dan osteren. Sebelum memulai usaha budidaya jamur, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dipersiapkan secara optimal. Faktor tersebut meliputi persyaratan umum yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam budidaya baik secara kuantitas maupun kualitas jamur yang dihasilkan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram adaah pembuatan kumbung, pembuatan media tanam, persiapa bibit, inokulasi, inkubasi, pemindahan baglog terinokulasi ke kumbung dan proses pemanenan. Kesimpulan hasil PKL selama 2 bulan yaitu bahwa teknik budidaya jamur tiram dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pembuatan kumbung, pembuatan
media tanam, persiapan bibit, inokulasi, perawatan serta proses pemanenan jamur tiram. Keuntungan tidak hanya diperoleh dari budidaya jamur tiram saja melainkan dapat diperoleh dari penjualan baglog terinokulasi. Permintaan petani jamur yang tidak ingin repot membuat dan menunggu misilium tumbuh dalam baglog dapat membuka peluang perusahaan untuk menyediakan baglog terinokulasi, sehingga keuntungan yang diperoleh berlipat. Dari hasil analisa usaha tani teknik budidaya jamur tiram dan produksi baglog di UD. Mitra Jamur, Jl. Merak No. 64 Desa Gebang, Kecamatan Patrang, kabupaten Jember diperoleh keuntungan dari budidaya jamur tiram sebesar Rp Rp. 8.892.578,- dengan R/C Ratio yaitu 6,89 dan dari produksi baglog sebesar Rp. 585.650 dengan R/C Ratio 1,6.