Detail Cantuman

RINGKASAN
Produksi Calon Tetua Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) Menggunakan Metode Selfing Di PT. Wira Agro Nusantara Sejahtera Pare Kediri, Yogy Wahyu Candra, NIM A41130238, Tahun 2017, 27 hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Rahmat Ali Syaban, Msi (DosenPembimbing), Ir. Subandi (Pembimbing lapang)
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah populer di seluruh dunia. Rasa buah yang menyegarkan menyebabkan mentimun disukai oleh berbagai kalangan. Selain itu, semakin majunya zaman di era dewasa ini membuat pemanfaatan mentimun semakin meningkat. Semakin meningkatnya penduduk, meningkatnya taraf hidup, tingkat pendidikan, dan kesadaran masyarakat akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia membuat mentimun tidak hanya dimanfaatkan sebagai sayuran, namun mentimun dapat juga digunakan sebagai bahan kosmetik, bahan obat, dan lain-lain.
Tanaman mentimun menghendaki tanah bertekstur lempung dan lempung berpasir drainase baik, air tanah 50 – 200 cm, yang dimaksud air tanah tersebut adalah kedalaman air dalam tanah yang dapat dijangkau akar tanaman mentimun agar pertumbuhannya optimal. Untuk pH Tanah berkisar antara 5.5 – 7.5, jika pH kurang dari 5 sebaiknya dilakukan pengapuran dengan dosis 2 ton/ha untuk kenaikan 1 strip nilai derajat pH. Iklim yang dikehendaki tanaman mentimun adalah dengan ketinggian tempat 1 – 1300 m dpl, curah hujan 800-1000 mm/thn, suhu 22-38 oC, kelembaban udara 50 – 85%.
Tujuan khusus kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah:
Mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan mulai tahap persiapan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, dan penyimpanan, sampai distribusi benih yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian produksi benih yang optimal khususnya mentimun.