Detail Cantuman

RINGKASAN
Alur Pengemasan (Packaging) Benih Jagung Hibrida di PT Syngenta Seed Indonesia Pasuruan, Widia Tri Febrilia, NIM A41130003, Tahun 2017, 49 Hlm,Program Studi Teknik Produksi Benih, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Suharjono, MP.
Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah melatih mahasiswa untuk terjun langsung dalam suatu kegiatan langsung dalam dunia kerja dan mampu menjadi lulusan dari Sarjana Saint Terapan (S.ST) yang memiliki keahlian dalam menganalisis benih khususnya jagung hibrida. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKL ini adalah wawancara, praktek secara langsung, dan studi pustaka.
PT Syngenta Seed Indonesia merupakan salah satu perusahan yang bergerak di bidang pertanian terkemuka di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi keselamatan kerja. Perusahaan ini berlokasi di Jln. Kraton Industri Raya No.4 Desa Curah Dukuh Kec. Kraton, PIER Pasuruan Jawa Timur. Fokus utama perusahaan ini memproduksi benih jagung hibrida. Oleh karena itu untuk memperoleh gambaran bagaimana proses produksi benih jagung hibrida di PT. Syngenta Seed Indonesia mahasiswa perlu melakukan kegiatan seperti Praktek Kerja Lapang (PKL). Dengan adanya Praktek Kerja Lapang mahasiswa diharapkan dapat melatih keterampilan kerja dengan menerapkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan kenyataan di lapangan, khususnya proses packaging benih jagung hibrida.
Berdasarkan kegiatan PKL yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa produksi benih jagung hibrida dihasilkan dari persilangan antara dua tetua yakni jantan dan betina. Hal yang terpenting pada saat budidaya yakni adanya isolasi jarak dan waktu apabila ada jagung lain disekitar area. Dan tak kalah penting yakni kegiatan detaseling yang dilakukan dalam tiga tahap diantaranya teras, total, dan kontrol yang bertujuan agar tidak ada satupun tasel bunga betina yang tertinggal. Sehingga hasil yang didapat murni dari persilangan dua tetua sesuai yang dimiliki PT. Syngenta Seed Indonesia.
vii
Setelah proses panen selesai dilakukan, hasil panen harus segera dikirim untuk diproses. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses pasca panen yakni packaging. Packaging merupakan pengemasan benih atau tahapan akhir dari proses pengolahan benih pasca panen. Pengemasan bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan mutu benih yang dipasarkan sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Hal yang harus diperhatikan pada proses packaging yakni standart packaging yang diawali dengan memperhatikan kadar air benih sebelum dikemas kurang dari 11,5%. Kedua yakni berat hasil timbangan pouch (berat kemasan foil+benih) dalam kemasan 1kg berat total yang dihasilkan dengan toleransi 1013gr – 1038gr, sedangkan untuk kemasan 5kg berat total yang dihasilkan dengan toleransi 5038gr – 5090gr. Kurang ataupun lebih dari batas toleransi yang ditentukan maka masuk dalam kategori reject. Ketiga yakni berat total timbangan box (berat kardus+kemasan benih siap edar) berat total antara 21.350gr – 21.650gr. Keempat memperhatikan hasil printing (hasil cetakan pada foil) harus sesuai dengan ketentuan dari PT. Syngenta Seed Indonesia yakni tidak boleh ada yang luntur atau gambar dan kode yang terdapat tidak sesuai dengan setting yang ditentukan. Dan yang terakhir yakni sealing (penyegel) kerekatan foil harus rapat dan tidak mudah terbuka sehingga kedap air untuk menjaga mutu benih selama dalam kemasan.