Detail Cantuman

RINGKASAN

Pembuatan Wastafel di CV. Jaya Maju Perkasa, Achmad Mursidi Madani, NIM B31140375, Tahun 2017, 73 Halaman, Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Amah Bahariawan, STp, M.Si (Pembimbing).

Kegiatan Praktek Kerja Lapang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan/industri untuk mempelajari hubungan antara teori dengan proses kerja yang ada di industri. Mempelajari proses perancangan, pembuatan dan pemasaran mesin wastafel dan alat mesin manufaktur yang digunakan untuk memproduksi mesin wastafel. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan selama 2 bulan mulai 27 Februari- 28 April 2017 di CV. Jaya Maju Perkasa, Jl. Irian Jaya No.71, Karanganyar, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa timur. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah metode observasi, wawancara, penerapan kerja dengan mengikuti seluruh aktivitas yang ada di CV. Jaya Maju Perkasa Pada proses pembuatan mesin wastafel meliputi beberapa tahapan, seperti pembuatan rangka utama, pembuatan bak, adjester dan perakitan sistem kontrol. Dari beberapa tahapan tersebut akan menjadi mesin wastafel yang dapat digunakan. Mesin yang digunakan dalam proses pembuatan wastafel adalah mesin gerinda tangan, mesin las argon, mesin shearing plat, mesin bending plat yang berguna untuk proses manufaktur, yaitu memotong, membentuk dan menyambung bahan menjadi komponen-kompenen yang akan tersusun menjadi suatu mesin jadi. Bahan utama mesin wastafel adalah pipa stainless steel ukuran 50x50x3mm dan 50x20x3 mm untuk rangka utama, besi pelat 2 mm untuk bahan bak wastafel, adjuster Ss M16x100 dan PVC 1/2” sebagai penanggah kaki wastafel.


v

Penempatan bahan baku berupa pipa stainless steel, besi pelat, adjuster stainless steel dan PVC dan beberapa alat manufaktur harus sesuai dengan alur produksi mesin-mesin pertanian agar proses produksi bisa lebih cepat dan efisien. Serta dalam produksi mesin-mesin diharuskan ada pengotrolan dan pengawasan kebutuhan bahan baku, agar tidak terjadi kekurangan bahan produksi yang bisa menghambat proses produksi yang akan mengakibatkan tersendatnya produktifitas yang berjalan. Perlu peningkatan pengawasan dari proses pemotongan, pengelasan dan perakitan pada produksi mesin agar kualitas produksi lebih baik lagi dan kedisiplinan pada sumber daya manusia lebih ditingkatkan lagi dalam hal tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, kebersihan lingkungan kerja, alat dan mesin yang digunakan.