MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO
MASRIKA APRILIYANTI - Personal Name (Pengarang)
Text
English
2017
JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS : PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
RINGKASAN
Manajemen Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Cantang Di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Masrika Apriliyanti, NIM D31140983, Tahun 2017, Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Ida Adha Anrosana P, S.Pi, MP selaku pembimbing.
Ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan laut komodiatas unggulan yang bernilai ekonomis tinggi. Saat ini telah berkembang ikan kerapu varietas baru hasil perekayasaan hibridisasi, salah satunya adalah ikan kerapu cantang. Ikan kerapu cantang adalah ikan kerapu varietas baru hasil perekayasaan hibridisasi antara kerapu macan (Ephinephelus fuscogutattus) betina dan kerapu kertang (Ephinephelus lanceolatus) jantan yang dikembangkan oleh Balai Perikananan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo sejak tahun 2010. Kerapu cantang memiliki beberapa keunggulan diantaranya waktu pemeliharaan yang lebih singkat, toleransi lingkungan yang luas, dan tahan terhadap serangan pathogen.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui kegiatan pemeliharaan larva ikan kerapu cantang di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo serta mengetahui aspek usaha meliputi pemasaran dan juga analisa usaha dari kegiatan pemeliharaan larva ikan kerapu cantang. Hasil dari Praktek Kerja Lapang (PKL) pemeliharaan larva ikan kerapu cantang didapatkan hasil bahwa kegiatan pemeliharaan larva ikan kerapu cantang meliputi persiapan bak pemeliharaan, penebaran dan penetasan telur, perkembangan larva, manajemen pengelolaan pakan, manajemen kualitas air, penyeragaman ukuran (grading), pencegahan hama dan penyakit, pemanenan, pengepakan dan transportasi benih serta pemasaran.
Produk yang dihasilkan berupa benih berukuran 3 cm – 4 cm. Benih yang siap jual adalah benih yang memasuki ukuran benih berumur ± 1 – 2 bulan. Harga jual benih ikan kerapu cantang sebesar Rp 1.000/cm. Kegiatan pemeliharaan larva ikan kerapu cantang memiliki kelangsungan hidup (SR) 10 – 20%.
Berdasarkan hasil analisa usaha pembenihan ikan (pemeliharaan larva) kerapu cantang diperoleh bahwa kegiatan usaha ini layak untuk dilakukan dan menguntungkan dilihat dari hasil perhitungan R/C Ratio sebesar 1,98, keuntungan bersih selama satu tahun atau 5 siklus sebesar Rp. 162.040.140 dengan BEP unit produksi sebanyak 50.534 ekor/tahun, BEP harga Rp. Rp 151.660.765/tahun. Harga pokok penjualan (HPP) minimum yang didapatkan yaitu Rp. 1.513/ekor dengan ukuran benih 3 cm dan modal yang dikeluarkan untuk investasi pada saat awal usaha pembenihan ikan kerapu cantang akan kembali pada waktu 2 tahun.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
POLITEKNIK NEGERI JEMBER |
Pengarang |
MASRIKA APRILIYANTI - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
MANAJEMEN AGRIBISNIS
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS |
Tahun Terbit |
2017 |
Tempat Terbit |
JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS |
Deskripsi Fisik |
20cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
MASRIKA APRILIYANTI. (2017).
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO(Publish).JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS:PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
MASRIKA APRILIYANTI.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO(Publish).JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS:PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS,2017.Text
MASRIKA APRILIYANTI.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO(Publish).JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS:PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS,2017.Text
MASRIKA APRILIYANTI.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO(Publish).JURUSAN MANAJAMEN AGRIBISNIS:PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS,2017.Text