Detail Cantuman

RINGKASAN
Margin Tataniaga Susu Pasteurisasi Nandhi Murni Produksi KUD "BATU", Qurratul Aini, D41130850, 2017, Halaman 39, Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember, dibawah Bimbingan Dosen Pembimbing Dr. Ir. Bagus Putu YK, MP dan Pembimbing Lapang Muladi.
Persaingan bisnis yang semakin ketat mengakibatkan adanya perubahan dalam menciptakan produk yang berbeda dan terus melakukan inovasi pada produknya agar dapat bertahan dalam persaingan, suatu perusahaan dituntut untuk memproduksi produk sesuai target yang ditetapkan agar konsumen yang lama maupun konsumen baru tidak beralih ke perusahaan pesaing.
Susu segar merupakan bahan pangan hewani yang tinggi nilai gizinya dan sangat dibutuhkan untuk pengingkatan kecerdasan berpikir dan pertumbuhan. Namun pada sisi lain, susu adalah makanan yang mudah rusak sehingga memerlukan penanganan dan pengelolaan yang serius.
Perkembangan di sektor peternakan khususnya sapi perah memegang peranan sangat penting bagi masyarakat. Usaha peternakan sapi perah diharapkan menjadi peluang dalam mengembangkan agribisnis, serta mendorongya berdirinya koperasi yang bergerak dalam bidang persusuan. Susu segar adalah produk yang mudah rusak, maka perlu penanganan lebih lanjut melalui pengawetan sementara. Bahan baku susu segar diperoleh dari peternak yang merupakan anggota KUD "BATU". Hasil susu segar dari penampung dilakukan proses pengolahan untuk menghasilkan susu segar dan susu pasteurisasi sehingga menghasilkan produk. Dalam menyalurkan produk susu hasil pasteurisasi dilakukan kegiatan saluran pemasaran di wilayah kerja KUD "BATU" yang merupakan wilayah pemasaran susu pasteurisasi. Kegiatan pemasaran dilakukan hanya sekitar KUD "BATU" untuk menjaga kualitas susu yang akan dikirim ke KPPS. Pengiriman ke KPSS dilakukan setiap 4 dan 5 kali dalam satu minggu menurut jam kerja yang sudah ditentukan.