ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR
Setyo Putro Utomo - Personal Name (Pengarang)
Text
English
2017
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN : PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
RINGKASAN
ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU
(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG
SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR, Setyo Putro Utomo, NIM A32120565,
produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Produksi Pertanian, 2015, Komisi
Pembimbing Ketua : Ir. Supriyadi, MM, Pembimbing Lapang : Riza Arriba Athi
Tebu merupakan semusim yang mempunyai sifat tersendiri karena yang
dipanen yaitu batangnya yang mengandung sukrosa (zat gula). Didalam daur
hidupnya terdapat 4 fase perkembangan yaitu fase perkecambahan, fase
pertunasan, fase perpanjangan batang dan fase kemasakan.
Fase perkecambahan dimulai setelaah pelaksanaan tanam/keprasan sampai
umur kurang lebih 5 minggu, kemudian diikuti oleh fase pertunasan yang
ditandai dengan terbentuknya anakan sampai tanaman berumur kurang lebih 3,5
bulan. Selanjutnya fase perpanjangan batang atau fase vegetatif sampai tanaman
berumur 9 bulan, tahap akhir sebelum proses panen yaitu fase pemasakan tebu.
Pad fase akhir ini, proses vegetatif terhenti dan terjadi penumpukan gula dalam
batang tebu atau dengan kata lain pada tahap pemasakan ini terjadi penimbunan
rendemen gula. Penimbunan ini dimulai dari ruas yang paling bawah menuju
keruas yang paling atas, seterusnya ruas yang paling pucuk. Dikatan sudah masak
apa bila kadar gula dibagian bawah dengan atas seragam dan seimbang. (PTPN XI
PG. Semboro).
Tanaman tebu membutuhkan iklim panas dan basah (Tropis dan Subtropis).
Kecepatan pertumbuhan tebu tergantung dari suhu, yakni akan dihambat dengan
suhu yang rendah. Untuk menjamin kemasakan tebu dibutuhkan masa kering pada
saat berakhirnya masa pertumbuhan vegetatif. Jika musim kering tiba belum masa
pertumbuhan vegetatif selesai, maka tanaman tebu apabila tidak diairi aka mati
sebelum mencapai tingkat kemasakan yang diharapkan. Begitu juga apabila masa
turun hujan terlalu panjang maka pertumbuhan vegetatif tebu berlangsung
sehingga tidak dapat mencapai kadar gula yang diinginkan, sehingga adanya
hujan – hujan ringan pada musim kemarau sangat baik bagi pertumbuhan tanamanx
tebu dan iklim merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan
produktifitas tebu (PTPN XI PG.Semboro).
Dewasa ini budidaya yang efisien adalah pengelolaan tanaman tertentu
yang diusahakan menyesuaikan dengan lingkungan agroklimat (ketersediaan
lahan). Karakteristik agroklimat terdiri dari iklim, kesuburan tanah dan topografi.
Budidaya tebu hendaknya menyesuaikan dengan kondisi karakteristik
agroklimat dilahan tegalan yang umumnya dijumpai untuk tanaman tebu.
Produktifitas tebu ditentukan oleh karakter ristik agroklimat yang paling
minimum.
Analisa pendahuluan adalah analisa contoh yang dilaksanakan sebelum
tanaman tebu ditebang (masa giling). Setiap tahun gilng pada bulan januari untuk
keperluan analisa pendahulan ini sudah harus siap (selesai) yaitu gambar kebun
dan nomor petaknya. Suatu nomor petak tebang adalah merupakan satu petak
kerja yang penentuanya bedasarkan jenis tebu, satu jenis bibit dan satu periode
masa tanam (antara tanggal 1 sampai dengan 15 dengan tanggal 16 sampai dengan
30 setiap bulan). Pada bulan maret sudah dapat di ambil untuk analisa. Analisa
pendahuluan dilaksanakan selama 10 periode atau sampai masa pertengahan
giling (bulan agustus).
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Setyo Putro Utomo |
Pengarang |
Setyo Putro Utomo - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
|
Subyek |
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN |
Tahun Terbit |
2017 |
Tempat Terbit |
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN |
Deskripsi Fisik |
20 CM |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Setyo Putro Utomo. (2017).
ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
Setyo Putro Utomo.
ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2017.Text
Setyo Putro Utomo.
ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2017.Text
Setyo Putro Utomo.
ANALISA PENDAHULUAN PENENTUAN KEMASAKAN TEBU(Saccharum officinarum L.) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG SEMBORO JEMBER JAWA TIMUR(Publish).JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN:PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN,2017.Text